Seizure, Kenali Gejala dan Penanganannya

Sumber foto: depositphotos.com

Seizure adalah kondisi kejang yang diakibatkan gangguan kelistrikan otak. Kondisi ini cukup sering terjadi pada balita. Kejang ini dapat memengaruhi gerakan, perilaku, bahkan kesadaran. Seizure perlu mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan. Yuk, kenali gejala seizure dan bagaimana penanganannya berikut ini:

Daftar isi:

1. 1. Jenis Seizure
2. 2. Gejala Seizure
3. 3. Penyebab Seizure
4. 4. Komplikasi Seizure
5. 5. Penanganan Seizure

[wecare_plugin slug=’Keyla’]

Jenis Seizure

Seizure terdiri dari dua jenis utama yaitu kejang fokal dan kejang yang onsetnya tidak diketahui. Kejang yang sering terjadi pada anak yaitu:

Neonatal Seizure

Neonatal Seizure adalah kondisi kejang yang terjadi pada bayi yang berusia 0 hingga 4 minggu.

Absence Seizure

Absence Seizure adalah kondisi kejang yang muncul tiba-tiba, ditandai dengan perubahan fokus atau perubahan perhatian. Saat terjadi serangan, penderita tampak seperti melamun. Kejang ini sering terjadi pada anak usia 4 hingga 14 tahun (Klikdokter, 2020).

Selain jenis di atas, terdapat seizure jenis lainnya yang disebut grand mal seizure. Jenis kejang ini membuat penderitanya mengalami gerakan terhentak tidak terkendali, bahkan mengalami penurunan kesadaran. 

Gejala Seizure

Brain seizure sering menimbulkan gejala seperti

1. Bingung atau linglung sementara
2. Gerakan tubuh tersentak tidak terkendali, terutama pada tangan dan kaki
3. Pandangan tertuju pada satu titik untuk beberapa saat
4. Muncul kecemasan, de javu, atau ketakutan
5. Kesadaran menurun atau hilang

[wecare_plugin slug=’kirana-bp’]

Penyebab Seizure

Seizure adalah kondisi yang dapat dipicu oleh beberapa hal berikut:

1. Epilepsi
2. Demam tinggi akibat proses infeksi di dalam tubuh
3. Meningitis
4. Kekurangan kadar natrium dalam tubuh
5. Kurang tidur
6. Trauma kepala
7. Tumor otak
8. Konsumsi Alkohol
9. Penyalahgunaan Napza
10. Infeksi Covid-19 
11. Gangguan metabolik (Wecare, 2020)

Ada jenis kejang yang tidak berkaitan dengan faktor pencetus tersebut di atas. Kejang tersebut dikategorikan sebagai first unprovoked seizure.

Komplikasi Seizure

Kejang yang tidak mendapatkan penanganan segera atau berlangsung lebih dari 10 menit berpotensi menimbulkan kerusakan pada otak (Atalya, 2021). Jadi jika ada anggota keluarga yang mengalami kejang, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Setelah mendapatkan pengobatan, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan Electroencephalography (EEG )untuk mengetahui kondisi kelistrikan otak penderita seizure.

Penanganan Seizure

Jika ada anggota keluarga yang mengalami brain seizure maka lakukan hal berikut untuk mencegahnya dari cedera:

1. Pastikan penderita dalam kondisi aman
2. Jauhkan benda-benda yang berpotensi mencederai
3. Beri sudip lidah yang dibungkus kasa pada sela gigi untuk mencegah lidah tergigit saat kejang. Jika tidak ada sudip lidah, kamu bisa menggunakan sendok yang dibungkus kain untuk menggantinya.
4. Miringkan posisi penderita untuk mengindari terjadinya aspirasi atau tersedak
5. Segera bawa ke pelayanan kesehatan jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit dan belum ada tanda akan berhenti.

[wecare_plugin slug=’asri-nf’]

Seizure adalah kondisi yang mungkin dapat mengancam nyawa jika tidak mendapat perawatan yang tepat dan cepat. Sayangnya, ada banyak saudara kita yang mengalami kondisi seizure dan tidak sedikit yang mengalami kesulitan dana untuk berobat ke pelayanan kesehatan. Mari bantu mereka dengan berdonasi melalui Wecare.id. Yuk download aplikasi WeCare.id sekarang!

[wecare_app_banner type=‘1’]

Referensi:

Atalya. (2021). Mengatasi Kejang (Seizure) pada Anak. Ibupedia.com.
Klikdokter. (2020). Absence Seizure. Klikdokter.com.
Wecare. (2020). Memahami Seizure dan Pertolongan Terhadap Kondisi Ini. Blog.wecare.id.