Sumber foto: pexels.com
Kamu tentu tidak asing lagi dengan penyakit hernia. Pada dasarnya, penyakit ini terbagi atas beberapa macam, yakni hernia umbilical, hernia incisional, hernia femoral, dan hernia inguinal. Hernia scrotalis masuk ke dalam jenis hernia inguilinal.
Ketika seseorang menderita hernia, organ tubuh bagian dalamnya menembus keluar lewat otot dan jaringan tubuh yang melemah. Hernia scrotalis adalah jenis hernia di mana usus keluar lewat dinding perut bagian bawah (di dekat skrotum). Hernia ini adalah momok besar yang paling sering terjadi pada pria. Bahkan, menurut Hammond,dkk (2017), perbandingan kejadian hernia pada pria dan wanita adalah 4:1.
Penyakit hernia scrotalis menimbulkan ketidaknyamanan dan benjolan di area skrotum. Ini membuat penderitanya mengalami rasa sakit ketika akan duduk, buang air, atau saat berhubungan seksual.
Daftar isi:
[wecare_plugin slug=’supardi’]
Masyarakat awam menganggap bahwa hernia scrotalis disebabkan oleh kebiasaan mengangkat beban yang berat, padahal penyebab dari hernia scrotalis ini cukup kompleks.
Mengenali pemicu risiko penyakit ini bisa membantu kamu untuk melakukan pencegahan secara cepat. Berikut beberapa hal yang paling sering menimbulkan penyakit hernia:
Terdapat beberapa gejala yang bisa menjadi pertanda saat kamu terkena hernia scrotalis dan membutuhkan penanganan medis serius:
Penyakit hernia memang dapat ditangani dengan mudah, tetapi tentu akan lebih baik apabila kamu melakukan pencegahan sebelum terjadi. Lakukan beberapa hal ini supaya kamu terhindar dari hernia scrotalis:
[wecare_plugin slug=’henri-hermawan’]
Diagnosa untuk memutuskan apakah seorang pasien menderita hernia scrotalis adalah sebagai berikut:
Untuk menghilangkan hernia, penderita dapat melakukan dua cara.
Rawat jalan terhadap hernia dapat dilakukan dengan memakaikan penyangga kepada pasien. Penyangga itu berguna untuk mengembalikan daging yang menyembul ke tempatnya semula.
Namun, penyangga ini harus dipakai seumur hidup, sehingga penderita harus melakukan kontrol secara berkala supaya penyangga tetap dapat berfungsi secara maksimal.
[wecare_plugin slug=’sujai’]
Jika kamu enggan menggunakan penyangga seumur hidup, operasi adalah jalan terbaik. Metode ini dapat menghindari risiko komplikasi. Namun, biayanya memang mahal. Guna menanggulangi hal itu, kamu bisa menggunakan asuransi atau BPJS.
Hernia adalah penyakit yang merepotkan. Maka dari itu, jaga gaya hidup sehatmu dan rutin lakukan medical check-up untuk menanggulangi penyakit berbahaya sejak dini.
Kamu juga bisa lho membantu orang-orang yang terkena berbagai macam penyakit, termasuk hernia dan membutuhkan penanganan lebih lanjut lewat WeCare.id. Melalui platform ini, bantuanmu tidak hanya bisa dirasakan oleh orang-orang terdekat, tetapi juga masyarakat Indonesia dan bahkan di dunia.
Unduh aplikasi WeCare.id sekarang juga di App Store dan Google Play untuk membantu sesama yang membutuhkan, termasuk mereka dengan kondisi hernia scrotalis. Dengan membantu, kamu dapat meringankan beban dan memperkuat tali persaudaraan kepada sesama.
[wecare_app_banner type=‘1’]
Referensi:
dr. Merry Dame C.P (2020, 6 Februari). Hernia Inguinalis. www.alodokter.com
Hammond, Belinda B, dkk. 2013. Sheehy’s Manual of Emergency Care, 7th edition. Singapura : Mosby
Novita Joseph (2021, 4 Maret). Hernia Inguinalis. www.hellosehat.com